Selasa, 03 Mei 2011

Sejarah Kota Probolinggo


BANGER dan PROBOLINGGO
Pada zaman Pemerintahan Prabu Sri Nata Hayam Wuruk raja Majapahit yang ke IV (1350-1389), Probolinggo dikenal dengan nama “ Banger “, nama sungai yang mengalir ditengah daerah Banger ini.

Sejalan dengan perkembangan Politik kenegaraan/kekuasaan di Zaman Kerajaan Majapahit, pemerintahan di Banger Juga mengalami perubahan-perubahan/perkembangan seirama dengan perkembangan Zaman. Pada saat Minakjinggo, Raja Blambangan berkuasa, banger yang merupakan perbatasan antara Majapahit dan Blambangan dikuasai pula oleh Minakjinggo.

Bahkan Banger menjadi kancah perang saudara antara Blambangan dan Majapahit yang dikenal dengan “ Perang Paregreg “.Adapun Nama Banger ini diberikan karena airnya berbau amis/Banger karena darah Menak Jinggo yang dipenggal kepalanya oleh Raden Damarwulan.

Banger, pada masa Pemerintah VOC tahun 1746 mengangkat Kyai Djoyolelono sebagai Bupati Pertama di Banger, dengan gelar Tumenggung.
Karena Politik adu domba maka pada tahun 1768 Bupati Banger meninggalkan jabatannya dan mengembara /lelono dan sebagai penggantinya adalah Kyai Djoyolelono menurut cerita Kabupatennya di Benteng Lama. Masa Pemerintahan Tumenggung Joyonegoro Daerah Banger amat makmur penduduknya tambah banyak, yang kemudian Beliau mendirikan Masjid Jami’ lebh kurang tahun 1770 kemudian nama Banger oleh Tumenggung Joyonegoro diganti menjadi PROBOLINGGO yang artinya : Probo = Sinar, Linggo=Tugu, badan, tanda, peringatan, tongkat.
Jadi Probolinggo adalah Sinar yang berbentuk tugu, gada, tongkat (mungkin yang dimaksud adalah meteor/bintang jatuh), Setelah wafat Kanjeng Jimat dimakamkan di Pesarean belakang Masjid Jami’ dan karena disenangi masyarakat beliau mendapat sebutan “ Kanjeng djimat “

Pelabuhan Tanjung Tembaga

Pelabuhan Tanjung Tembaga 

          Mungkin bagi masyarakat lokal sudah mengetahuinya, tapi tetap akan saya bahas, yaitu Pelabuhan Tanjung Tembaga. Sebelum ada 2 Pelabuhan Tanjung Tembaga, pelabuhan tersebut hanya ada 1 yaitu Pelabuhan Tanjung Tembaga 1, dimana tempatnya mungkin kelihatan kotor karena aktivitas melaut yang lebih padat. Ada yang melaut dan juga ada yang menjual ikan, membuat bau ikan yang tidak sedap ada dimana-mana. 
          Tetapi akhirnya oleh Pemerintah dibuat 1 pelabuhan lagi yaitu Pelabuhan Tanjung Tembaga 2. Keadaannya lebih bersih, indah, nyaman. Di saat sore banyak orang yang duduk di pinggir laut dan juga ada yang berenang. Ini membuat tempat ini menjadi salah satu alternatif sebagai tempat wisata keluarga. Dan menurut saya antar pelabuhan yang baru dan yang lama itu memang cukup berbeda, dari kebersihan, dan keindahannya.

Taman Manula

Taman Manula Kota Probolinggo



Manusia Lanjut usia (manula) merupakan orang yang sudah lanjut usia dan sangat rentan dalam masyarakat. Mereka perlu perhatian serta perlakuan yang khusus, baik dalam bentuk psikis serta fisik. Dukungan psikis dapat diberikan oleh masyarakat pada umumnya dan keluarga pada khususnya. Sedangkan dorongan fisik diwujudkan dalam ketersediaan fasilitas pendukung aktivitas.
Pemerintah Kota Probolinggo telah membangun fasilitas taman yang dikhususkan untuk manula yang berada di Monumen Suyoso tepatnya di jalan Soekarno- Hatta, Kota Probolinggo. Maksud dibangunnya Taman Manula tersebut adalah sebagai upaya menyediakan media untuk memberikan rasa senang, bahagia dan kebugaran kepada para manula agar dapat mengisi waktu luang dengan menikmati rekreasi dan olah raga yang secara khusus disediakan juga bertujuan untuk mewujudkan kemandirian, kesejahteraan manula sehingga dapat memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktif bagi manula.
Dengan fasilitas taman, gasebo, MCK, dan sangkar burung merpati (bahkan akan ditambah dengan free hot spot area) menjadikan taman ini sebagai salah satu tempat yang patut dikunjungi bila anda mampir di Kota Probolinggo.

Masjid Tiban Probolinggo

Masjid Tiban Probolinggo

Diceritakan bahwa pembuatan masjid ini terjadi dalam waktu sekejap, seperti halnya cerita dalam pembuatan Candi Prambanan. Dari cerita itulah kemudian masjid ini diberi nama Masjid Tiban. Pada Masjid Tiban ini memiliki beberapa keunikan seperti adanya sebuah batu yang terdapat di halaman belakang yang konon dipercaya pernah menjadi tempat pertapaan Syekh Maulana.
Keunikan lainnya adalah terdapat sumur tua yang airnya dipercaya mengandung khasiat untuk penyembuhan segala macam penyakit dan mencari jodoh dengan cara diminum atau di pakai untuk mandi.
Lokasi Masjid Tiban ini sangat strategis karena berada di pinggir jalan utama kota, sehingga memudahkan bagi masyarakat lokal maupun luar daerah untuk singgah melaksanakan ibadah.

TWSL (Taman Wisata Study Lingkungan)

TWSL

 
Mungkin kita lebih mendengar tempat ini dengan sebutan " Kebun Binatang Probolinggo ". Ya, benar, ini adalah sebutan yang paling terkenal dari TWSL / Taman Wisata Studi Lingkungan. Memang di TWSL terdapat kebun binatang mini. Tapi sebenarnya tempat ini merupakan sarana ekologis, edukatif, dan sosial kemasyarakatan. 
      Disana ada banyak hewan antara lain adalah Burung Merak, macam-macam monyet, macam-macam burung, dll. Jadi tempat ini sebenarnya adalah tempat pembudayaan lingkungan yang semakin punah ini. 
      Selain fungsi itu tempat ini juga berfungsi sebagai sarana pembelajaran.
       Dan fungsi yang ini adalah fungsi yang paling menyenangkan yaitu sebagai tempat wisata keluarga. Di tempat ini juga terdapat tempat bermain anak-anak. Ditambah lagi tempat ini pernah digunakan untuk reuni SMEA.